Hand Sanitizer vs Sabun. Mana yang lebih baik?

06/21/2021


Hand sanitizer menjadi salah satu alternatif yang sering digunakan untuk membersihkan tangan saat bepergian karena tidak membutuhkan air dan bisa diletakkan dimana saja. Apalagi jika Anda ingin tangan Anda cepat bersih. Namun, meski cairan hand sanitizer berbahan dasar alkohol (persentase alkohol dengan konsentrasi 45-95% atau lebih) hanya dapat mengurangi jumlah kuman, tidak serta merta membantu mencegah penyebaran virus.

Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer

Kelebihan hand sanitizer atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol dinilai mampu menonaktifkan bakteri sangat efektif jika digunakan dengan cara yang benar. Namun nyatanya, banyak orang yang menggunakan hand sanitizer dengan volume yang cukup (disarankan selama 40-60 detik).

Menurut ahli kedokteran di Medical University of Massachusetts, dr. Richard Ellison, Hand Sanitizer dapat menggantikan sabun dan air jika terlihat di tangan. Antibakteri yang terkandung dalam alkohol akan membunuh organisme. Namun, tahukah Anda bahwa alkohol pasti bersentuhan langsung dengan bakteri atau mikroorganisme? Jika jumlah kotoran di tangan Anda sangat besar, pembersih mungkin tidak mencapai mikroorganisme yang ada di bawah kotoran.

Kandungan alkohol pada hand sanitizer cukup tinggi, penggunaan hand sanitizer efektif membersihkan tangan sekaligus membunuh kuman, bakteri, atau mikroorganisme yang bersembunyi di bawah kotoran. Namun, terlepas dari manfaatnya, sebuah penelitian menemukan kasus sejumlah siswa sekolah di Amerika Serikat mengalami keracunan akibat makan dari tangan setelah menggunakan hand sanitizer. Bahkan berdasarkan informasi Sistem Data Nasional, sekitar 70.669 anak di bawah usia 12 tahun terkena dampak penggunaan hand sanitizer.

Mencuci tangan dengan sabun dan air

Padahal penelitian menunjukkan bahwa hand sanitizer memiliki aktivitas antibakteri yang lebih mudah dan cepat. Namun hand sanitizer tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan sabun dan air yaitu untuk menghilangkan segala jenis kuman yang bersemayam di dalam kotoran, sehingga tidak cukup efektif untuk mencegah penyebaran penyakit.

Manfaat hand sanitizer mungkin tidak seefektif sabun saat tangan terlihat kotor dan berminyak. Menurut CDC, penelitian menunjukkan pembersih tangan dapat bekerja paling baik ketika tangan bersentuhan langsung dengan kuman tetapi umumnya tidak dalam kondisi yang sangat kotor atau berminyak (menangani makanan, berolahraga, bekerja di kebun, dll.).

Selain itu, pembersih tangan mungkin tidak akan menghilangkan bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan logam berat dari tangan Anda. Setelah tangan Anda bersentuhan langsung dengan bahan kimia berbahaya, segera cuci tangan Anda dengan sabun dan air. Seperti yang diarahkan oleh Poison Control Center atau pusat kendali racun Amerika.

Mencuci tangan dengan hand sanitizer atau sabun?

Sebenarnya hand sanitizer dan sabun (disertai air), memiliki peran yang sama yaitu sebagai bahan pembersih. Hand sanitizer terbukti mampu membunuh virus dan bakteri. Alkohol dalam pembersih tangan bekerja dengan melunakkan bakteri dan membuatnya tidak efektif. Di sisi lain, tujuan utama sabun adalah untuk menghilangkan kuman dan bakteri, bukan membunuhnya. Namun bedanya saat mencuci tangan dengan sabun, kotoran, dan kuman yang terperangkap dalam minyak alami kulit terangkat dan tersuspensi dalam air.

Di masa pandemi seperti ini, hand sanitizer sangat ampuh membunuh kuman bakteri dan virus. Sehingga kita diimbau untuk menggunakannya setiap saat. baik ketika kita berpergian, belanja, bahkan berolahraga. meskipun saat  ini terdapat olah raga yang dilakukan virtual atau disebut virtual run, namun kita tetap perlu menjaga protokol kesehatan

© 2020 Rahmasari blog. All rights reserved.
Powered by Webnode
Create your website for free! This website was made with Webnode. Create your own for free today! Get started